TEORI-TEORI GEOPOLITIK

Pertemuan kedua, 17 Maret 2011
Pendahuluan:
Pemetaan dunia secara geopolitik sangat ditentukan di Eropa. Geopolitik pertama kali berkembang di Eropa sejak era merkantilisme. Aspek utama signifkasi geopolitiks saat itu ialah ekspansi ekonomi dan pengusaan militer di tempat-tempat strategis tertentu di Eurasia. Transformasi pemikiran geopolitik klasik sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi Eropa saat itu yang mana identik dengan kompetisi, kebijakan luar negeri yang spekulatif, perkembangan teknologi darat, laut, dan udara, dan perspektif kewilayahan yang cenderung digunakan oleh elit politik seperti Hitler, Henry Truman, Stalin, sebagai justifikasi kebijakan luar negeri negara masing-masing yang cenderung ekspansif. Oleh karena itu, untuk memahami pemikiran teoritisi geopolitik dan geostrategi masing-masing pemikirannya diperlukan pemahaman terkait dengan aspek lokasi, keruangan, dan historis masing-masing negara supaya diperoleh pemahaman karakteristik utama dan fitur-fitur yang mempengaruhi transformasi geopolitik saat itu dan proyeksi pemikiran geopolitik masa mendatang.
Tujuan:
Mahasiswa menganalisis keterkaitan teoritis geopolitik dan geostrategi melalui pemahaman pemikir-pemikir geopolitik saat itu
Pembahasan Materi
Indonesia tidak termasuk dalam Teori Heartland. Teori Heartland mengambil lokasi di dataran luas Eurasia karena tempat tersebut sangat strategis untuk dikuasai. Hal ini semata-mata karena kenyataan dan perkembangan yang mengakibatkan angkatan darat Eropa semakin menguat dengan ditemukannya kemudahan dalam mobilisasi dan transportasi.
Pemetaan dunia saat itu, di masa teori geopolitik klasik, sangat ditentukan di Eropa. Teori geopolitik klasik dari awal pertama kali dikemukakan telah mengalami perkembangan. Berawal dari ambisi inggris yang menguasai kekuatan laut dunia, Mahan memiliki pemikiran bahwa ‘kekuatan daratan’ tidak akan mampu diselenggarakan apabila mobilisasinya dihalangi oleh laut. Selain itu, Mahan juga mengamati bahwa kuantitas laut lebih besar daripada daratan sesungguhnya, hal ini tentunya akan mempermudah angkatan laut untuk mengepung kekuatan darat karena mobilisasinya lebih bagus. Contoh kedua, perkembangan
4
teknologi angkatan udara pasca perang dunia menjadi signifikasi penting teori geopolitik milik Seversky yang mengatakan konsentrasi baru strategi geopolitik negara mestinya mengedepankan kekuatan udara. Selanjutnya, masa depan teori geopolitik akan merambah hingga ke luar angkasa.
Geopolitik Jerman dilihat sebagai suatu dogma politik (Hasuchofer dan ratzel) yang mana dipakai sebagai suatu pembenaran terhadap aksip olitik penguasa, misal Hitler, dalam berbagai kebijakan ekspansi wilayah. ‘Lebensraum’ salah satunya, yang menegaskan bahwa negara itu tumbuh dan berkembang seperti organisme. Paham ini jgua dianut oleh jepang dalam menjajah beberapa negara dalam rangka mendapatkan kekayaan alam negara-negara disekitarnya.
Skenario Geopolitik kedua ialah geopolitik pada perang dingin yang mengangkat tema gerakan anti-komunisme. Salah satu teori geopolitik berkembang saat itu ialah prinsip ‘Domino Theory’. Untuk mencegah meluasnya teori Domino tersebut maka salah satu elit pemerintahan Amerika Serikat saat itu, George F Kennan, mengusulkan suatu kebijakan ‘Containment’ yang bertujuan untuk menghalau satu persatu negara jatuh ke dalam Komunisme. Selain itu, wujud strategi nyata Amerika Serikat dalam membendung arus Komunisme ialah membentuk pakta pertahanan dan keamanan di berbagai kawasan, salah satunya SEATO di Asia tenggara, dan NATO. Sedangkan melalui kekuatan ekonomi, Amerika Serikat mencangankan strategi Marshall Plan agar negara-negara pasca Perang Dunia II tidak jatuh ke dalam Komunisme Uni Soviet. Selama perang Dingin, tampak sekali peran teknologi dalam pertahanan dan keamanan negara yang mengijinkan persaingan persenjataan dan informasi dan teknologi antardua negara berlangsung sangat intens. Misal Uni Soviet berinovasi dengan menerbangkan pesawat ulang alik pertamanya bernama Sputnik, sedangkan Amerika Serikat mengejar persaingan melalui teknologi Apollo. Sementara Uni Soviet telah berhasil mendaratkan astronotnya ke Planet Mars, Amerika Serikat hanya mampu mengimbangi menjangkau bulan. Itu pun kemudian disinyalir sebagai suatu ‘hoax’.
Kesimpulan
Geopolitik dan geostrategi klasik sangat dipengaruhi oleh konteks situasi dan kondisi saat itu yang identik dengan kompetisi antarnegara, perkembangan teknologi transportasi—utamanya, dan ambisi negara untuk memperoleh titik strategis di kawasan tertentu di dunia. Setiap negara memiliki ambisi, dan saat itu teori geopolitik memiliki fitur yang mendukung ambisi setiap negara (asal) masing-masing. Fitur tersebut ialah: (1) konsentris dunia saat itu
5
terkonsentrasi pada Eropa dan Amerika (pada perkembangan selanjutnya), dengan kata lain, ‘Euro-sentris’), (2) geopolitik saat itu tersituasi dari tiga elemen: sejarah, spasial, lokasi, dan strategis, (3) geopolitik saat itu cenderung menjustifikasi kebijakan luar negeri negara saat itu, misal ekspansi Hitler ke negara Eropa Timur dan Eropa Tengah, (4) Negara ialah aktor tunggal geopolitik saat itu, (5) perkembangan teknologi menjadi faktor pendorong utama kontruksi strategis geopolitik saat itu, dan (6) agensi geopolitik selalu diperuntukkan untuk membentuk Pan-regionalisme di kawasan tertentu.
Kata Kunci : kekuatan udara, kekuatan daratan, heartland, lebensraum, geopolitik organisme
Guiding Question:
1. “Time” Bagaimana aspek historis saat itu dan karakteristik masing-masing negara asal pemikir geopolitik tersebut?
2. “Space” Bagaimana situasi dan kondisi yang mempengaruhi pemikir geopolitik tersebut mengeluarkan konsep teoritisnya masing-masing?
3. “How” Bagaimana masing-masing pemikir geopolitik tersebut mengutarakan ‘technique secara politis dan strategis (baik secara kekuatan militer (land, sea, dan air force)) untuk mendukung teorinya?
4. Bagaimana evolusi dan transformasi apa yang dibawa oleh masing-masing pemikiran geopolitik tersebut? Bagaimana hubungan kelebihan dan kelemahan masing-masing terhadap perkembangan geopolitik sekarang ini?
Referensi
Cohen, Saul Bernard. 2002. “Geopolitics of The World System”. London: Rowman and Littlefield Publishers
Flint, Colin. 2007. “Introduction to Geopolitics”.. London: Routledge

Comments

Popular posts from this blog

GEOSTRATEGI AMERIKA SERIKAT

Problem Multikultural di Negara Monokultural: kasus Uyghur di Provinsi Xin Jiang terhadap mayoritas China Han, RRC