Paradigma Pembangunan Indonesia di tengah Revolusi Digital 4.0
PROBOLINGGO–UNIVERSITAS PANCA MARGA. Dalam rangka merespon perubahan yang terjadi di tengah-tengah
revolusi digital, perlu respon serius tidak hanya oleh pemerintah namun
mahasiswa untuk menghadapi revolusi industri 4. Untuk itu mahasiswa sebagai
pemegang estafet pembangunan harus memiliki bekal yang cukup sehingga mereka
dapat merumuskan keputusan yang mengedepankan aspek berkelanjutan daripada
aspek pragmatis semata. Mahasiswa perlu mengetahui apa saja yang perlu
dipersiapkan dalam menyambut revolusi industri mendatang dengan terus
berinovasi dan meningkatkan wawasan berkaitan dengan revolusi industri di era digital ini. Guna
mengkonsolidasikan peran mahasiswa sebagai generasi muda sekaligus agen
perubahan, maka kuliah umum yang bertema “Paradigma Pembangunan Indonesia di
tengah Revolusi Digital 4.0” diselenggarakan. Oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Panca Marga melalui
mata kuliah Teori-Teori Pembangunan bermaksud mengadakan kuliah umum dengan
tema “Pembangunan Indonesia Ditengah-tengah Revolusi 4.0” yang bertujuan untuk
membentuk sosok-sosok penerus generasi bangsa
yang profesional, tanggap dan dinamis.
![]() |
Kuliah umum dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik |
![]() |
Pemateri meluangkan waktu berfoto dengan tim panitia penyelenggara kuliah umum |
Mengundang seorang pakar di
bidangnya, Bapak Mar’ie Hendrianto, S.Kom., MM Kepala Sie Pengembangan Aplikasi
di Dinas Komunikasi dan Informatika sebagai pemateri, Universitas Panca Marga
khusus Program Studi Ilmu Administrasi Negara hendak mengajak seluruh mahasiswa
untuk mulai menyadari perannya. Di tengah revolusi digital, pemerintah telah
terjun langsung untuk mengkoordinasikan kebijakan sehingga masyarakat dapat
memanfaatkan teknologi dengan maksimal. Bapak Mar’ie Hendrianto, S.Kom., MM
menyampaikan secara komprehensif dan aktual kebijakan-kebijakan yang telah
dipromotori oleh pemerintah di sejumlah sektor yang terdepan yakni pendidikan,
teknologi dan industri kreatif. Beliau menghimbau pada mahasiswa agar tidak
terjerumus pada disrupsi teknologi. Alih-alih tenggelam pada jebakan kemajuan
teknologi, mahasiswa harus tetap berpikir kritis agar dapat menjadi pribadi
yang profesional, tanggap dan dinamis ketika bergabung dengan masyarakat
nantinya.
Melalui sektor pendidikan,
pemerintah memaksimalkan fungsinya untuk mengelola pendidikan agar lebih
menjawab tantangan revolusi digital. Pemerintah melalui kementerian pendidikan
dan kebudayaan serta kementerian riset dan perguruan tinggi menggelar sejumlah
program unggulan. Di tingkat akar rumput, Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas
Komunikasi dan Informatika telah mengadakan aplikasi ebook gratis yang dinamai
IProbolinggoTM. Aplikasi ini memungkinkan pengguna telepon pintar
dapat meminjam buku untuk dibaca secara daring. Aplikasi ini tersedia gratis
bagi seluruh masyarakat Probolinggo pada khususnya guna meningkatkan tingkat
literasi. Dengan demikian, program tersebut dapat dirasakan langsung oleh
masyarakat umum dan generasi muda pada umumnya.
Yang menjadi sorotan dalam
kuliah umum ini adalah mahasiswa harus dapat menyegarkan pandangannya akan apa
yang dapat dilakukan di masa mendatang. Pekerjaan saat ini telah
terspesialisasi sampai pada tingkat dimana generasi muda diperkirakan akan
melakukan pekerjaan yang belum pernah ada sebelumnya. Selain itu, generasi muda
diajak untuk mulai berpikir secara multidisipliner dan mengembangkan kemampuan soft skill yang dapat memperkaya
pengalaman mereka di bidang pemecahan masalah dan berpikir kreatif. Dengan
kemampuan tersebut, maka generasi muda akan lebih tahan terhadap disrupsi
teknologi dengan daya saing yang semakin kompetitif.
Press release ini dibuat dan
disahkan oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik
Universitas Panca Marga
untuk dipublikasikan pada 28 Mei 2018
Jln.
Yos sudarso 107 Pabean Dringu Probolinggo 67271 Telepon (0335)422715,427925.www.fisip.upm.ac.id
email:admin@fisip-upm.ac.id
Comments
Post a Comment